Prestasi

Siswi SMAN 2 Lamongan Berhasil Raih Medali Perunggu di Ajang SIREC 2025

×

Siswi SMAN 2 Lamongan Berhasil Raih Medali Perunggu di Ajang SIREC 2025

Sebarkan artikel ini
Siswi SMAN 2 Lamongan Berhasil Raih Medali Perunggu di Ajang SIREC 2025
Deandra Ozora Nonika Belva, siswi berprestasi SMAN 2 Lamongan. (Dok. istimewa).

Mahasiswa Lamongan – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswi SMAN 2 Lamongan, Deandra Ozora Nonika Belva, yang berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Screen International Research and Entrepreneurship Competition (SIREC) 2025 di Universitas Negeri Yogyakarta, Juli lalu.

Keterlibatannya di dunia penelitian bukan hal baru. Pada tahun 2024, Deandra pernah mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Sementara pada tahun 2025 ini, ia semakin aktif dengan mengikuti berbagai ajang seperti Thailand Inventors Day, Business Plan Competition, dan Glocal Symposium on Information and Social Sciences (GSISS).

Dari semua kegiatan itu, SIREC menjadi ajang yang paling berkesan baginya. Di kompetisi SIREC 2025 tersebut, Deandra berhasil meraih medali perunggu untuk kategori Karya Ilmiah Remaja (KIR). Ia mengaku menyiapkan diri selama sekitar dua bulan.

Persiapan itu tidak hanya mencakup penyusunan makalah, tetapi juga pembuatan poster penelitian dan rekaman video presentasi sesuai syarat lomba.

Dalam penelitiannya, Deandra mengangkat masalah pengobatan luka terbuka yang kerap dialami masyarakat. Ia menemukan bahwa banyak orang kesulitan memahami informasi medis di internet karena bahasa yang digunakan cenderung rumit.

Dari situlah muncul idenya untuk membuat aplikasi “WOUNDECT-APP”, sebuah inovasi yang membantu pengguna menangani luka terbuka secara cepat dan mudah.

“Aplikasi ini bekerja dengan cara men-scan luka terbuka. Dari hasil foto itu, aplikasi akan menampilkan cara penanganan pertama dan obat yang direkomendasikan,” jelas Deandra.

Agar hasilnya akurat, Deandra tidak sembarangan dalam menyusun rekomendasi. Ia berkonsultasi langsung dengan perawat di Puskesmas Lamongan, memastikan setiap saran medis yang diberikan berbasis pengetahuan kesehatan yang benar.

Untuk saat ini, WOUNDECT-APP baru mencakup jenis luka seperti luka bakar, sayat, tusuk, robek, dan lecet. Namun, Deandra berencana melakukan pengembangan lebih lanjut agar aplikasi ini mampu mengevaluasi berbagai jenis luka secara lebih luas.

“Rencananya ingin melakukan pengembangan untuk penanganan luka lain secara global,” ungkapnya sambil tersenyum.

Siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap inovasinya bisa membantu banyak orang dan menjadi langkah awal menuju dunia medis yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.