Mahasiswa Lamongan – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jaka Tingkir Lamongan turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi pada Senin (01/09/2025).
Aksi mahasiswa tersebut digelar di dua titik. Pertama mereka menyuarakan aspirasi di depan Polres Lamongan, lalu berlanjut ke Gedung DPRD Lamongan dengan membawa tuntutan yang sama sebagaimana massa di daerah lain.
Dalam orasi yang disampaikan, para mahasiswa menyoroti berbagai insiden yang dinilai menyusahkan masyarakat, mulai dari petani, buruh hingga nelayan. Salah satu mahasiswa menegaskan bahwa para wakil rakyat tidak menggunakan anggaran negara sebagaimana mestinya.
Ketua PC PMII Lamongan, Maulana Rohis Putra, juga menyampaikan kritik keras. Ia menilai para wakil rakyat seolah tidak peduli dengan beratnya beban masyarakat, baik dari golongan elit, menengah, hingga kalangan bawah yang rutin membayar pajak.
“Dari pajak itulah, sebanyak 50 persen atau sekitar Rp1.545,4 triliun digunakan untuk APBN. Namun, para wakil rakyat tak mau tahu,” tandas Maulana dalam orasinya.
Ia menilai DPR RI saat ini sudah tidak lagi mencerminkan sebagai wakil rakyat, melainkan justru menjadi beban masyarakat. Pasalnya, legislatif, eksekutif, hingga yudikatif, seluruh PPh-nya ditanggung oleh APBN, yang pada akhirnya kembali membebani masyarakat.
“Saya kira ini tidak adil, karena rakyat yang harus dibebani. Seharusnya para wakil rakyat yang membayar pajak,” tegasnya.
Selain itu, peserta aksi lainnya juga menyoroti tingginya tunjangan para wakil rakyat yang dinilai tidak wajar, sebab tidak memperhatikan kondisi beban masyarakat.
Adapun enam tuntutan yang disampaikan oleh Aliansi BEM Jaka Tingkir Lamongan, antara lain: segera evaluasi kinerja DPR RI, segera menyusun Undang-Undang Perampasan Aset, menolak kenaikan tunjangan DPR RI, menolak PPh pejabat publik, membebaskan demonstran yang ditahan, serta melakukan evaluasi institusi Polri demi terwujudnya supremasi sipil yang sejati.
Ketua DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi, menerima langsung aspirasi para mahasiswa. Ia menyambut baik kehadiran massa aksi dan menegaskan siap menampung seluruh tuntutan mereka.
“Apapun aspirasi mahasiswa akan saya setujui,” kata Freddy di hadapan peserta demo.
Ia bahkan menyatakan siap menandatangani tuntutan yang diajukan mahasiswa. “Bahkan kami siap, jika ada tuntutan yang perlu saya tandatangani,” tegasnya.
Freddy menambahkan, aspirasi yang disampaikan mahasiswa sejalan dengan kehendak dewan. “Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, sama dengan hati kami,” ungkapnya.
Pada akhirnya, Freddy bersedia menandatangani poin-poin tuntutan yang diajukan mahasiswa. Aksi massa tersebut berlangsung damai hingga siang hari, dan mahasiswa berharap aspirasi mereka benar-benar ditindaklanjuti.











