Mahasiswa Lamongan – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Joko Tingkir Lamongan secara resmi menggelar Pengukuhan dan Kongres I di Gedung KPRI Handayani, pada Rabu (05/02/2025).
Kegiatan ini berfokus pada pengukuhan kepengurusan baru periode 2024-2025, serta pemaparan draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai landasan organisasi.
Acara tersebut bertajuk Aliansi BEM Joko Tingkir Lamongan sebagai Patron Eskalasi Pergerakan di Kabupaten Lamongan. Aliansi ini menegaskan perannya sebagai pusat komando dalam mengelola isu-isu strategis, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Joko Tingkir Lamongan juga menargetkan diri sebagai key opinion leader yang berkontribusi dalam pembentukan kebijakan publik yang berdampak langsung pada masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Nalikan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kanit 3 Sat Intelkam Polres Lamongan, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lamongan.
Dalam sambutannya, Sekda Nalikan menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam pembangunan daerah.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kontribusi, kritik, dan saran dari generasi muda sangat diperlukan untuk menata Kabupaten Lamongan agar lebih baik,” ujarnya.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk tidak hanya kritis terhadap kebijakan pemerintah, tetapi juga aktif memberikan solusi yang konstruktif demi kemajuan masyarakat Lamongan.
Sementara itu, Koordinator Umum Aliansi BEM Joko Tingkir Lamongan periode 2024-2025, Rizka Bintang Agus Satriya, menegaskan komitmen aliansinya sebagai wadah terbuka bagi seluruh elemen masyarakat.
“Kami tidak akan menutup mata terhadap persoalan di masyarakat. Selama satu periode ke depan, kami akan berada di garda terdepan dalam mengawal aspirasi serta isu-isu strategis di Kabupaten Lamongan,” tegasnya.
Dengan semangat baru, Aliansi BEM Joko Tingkir Lamongan bertekad menjadi motor penggerak perubahan, menjaga semangat kritis, dan memastikan suara mahasiswa serta masyarakat Lamongan didengar dalam setiap proses pengambilan kebijakan.











