Mahasiswa Lamongan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya cuaca ekstrem di Jawa Timur, termasuk Lamongan, pada 10-17 Mei 2025.
Mengikuti pemberitaan tersebut, Plt Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Nursiyanto menghimbau agar masyarakat dapat mewaspadai kondisi cuaca pekan ini.
Hingga saat ini, hujan deras yang melanda Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan telah menyebabkan permukaan air sungai meluap. Tiga desa yakni Desa Kedungrejo, Sambangrejo, dan Karangpilang terkena dampaknya.
Joko menyebutkan bahwa air yang mengalir ke tiga desa tersebut terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi. Desa Yungyang, Pule, dan sekitarnya menjadi lokasi hujan lebat tadi.
“Saat hujan lebat, volume air anak sungai meluber. Ini adalah pola yang berulang,” jelas Joko, melansir Tribun Jatim, Senin (12/05/2025).
Ketidakmampuan anak sungai menampung air hujan menyebabkan air meluap. Oleh karena ini, jalan antar desa kehilangan akses. Bahkan, tanaman padi yang berumur sekitar 40 hari ikut menjadi korban di ketiga desa tersebut.
Joko juga menjelaskan jika genangan air ini berlangsung lebih dari satu minggu, maka akan ada risiko kematian tanaman padi. Namun, jika air hanya merendam tanaman 1-2 hari, kemungkinan besar padi tersebut masih bisa selamat.
“Mudah-mudahan air segera surut, sehingga petani kita tidak dirugikan oleh kondisi cuaca ini,” tuturnya.
Sementara itu, banjir diprediksi akan melanda wilayah Kecamatan Modo dan menutup akses jalan dan sawah warga. Hal ini karena hingga Senin sore, hujan deras masih mengguyur Kabupaten Lamongan.
Joko menghimbau seluruh kepala desa dan camat untuk terus mewaspadai rilisan dari BMKG terkait cuaca esktrem di Jawa Timur ini. Diharapkan, warga dapat memantau kondisi cuaca dan mengantisipasi banjir yang lebih lanjut.
