Mahasiswa Lamongan – Sebanyak 950 mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Prosesi pelepasan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, pada Rabu (16/07/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Lamongan menaruh harapan besar terhadap pelaksanaan KKN yang dinilainya mampu menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tengah masyarakat.
“Melalui program KKN ini, kita dorong agar SDM di Lamongan memiliki kualitas yang unggul dan daya saing yang bisa dibanggakan. KKN ini memberikan pengalaman langsung di lapangan, termasuk literasi sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Yuhronur.
Ia menyadari bahwa waktu pelaksanaan KKN yang hanya sekitar satu bulan memang terbatas. Namun begitu, dirinya berharap kehadiran mahasiswa tetap bisa memberikan manfaat nyata serta menginspirasi warga di lokasi pengabdian.
Program KKN Unisla 2025 kali ini mengusung tema Harvest, yang menurut Bupati selaras dengan visi pembangunan daerah Lamongan melalui program Astacita, termasuk misi swasembada pangan.
“Harvest ini sejalan dengan semangat kami untuk meningkatkan produktivitas berbagai komoditas seperti beras, jagung, tebu, hingga melon dan hortikultura lainnya. Harapannya adik-adik mahasiswa bisa berkontribusi dalam upaya tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Unisla, Abdul Ghofur, menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini disebar ke 21 desa di wilayah Lamongan. Menurutnya, tema Harvest yang berarti “panen” menjadi simbol pengembalian ilmu dan kontribusi nyata mahasiswa kepada masyarakat.
“Panen ini adalah kata kunci. Artinya kita kembali kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan KKN kali ini, mahasiswa dibekali pendekatan holistic complete research, di mana penelitian diarahkan secara menyeluruh dan berdampak langsung,” jelas Ghofur.
Ia juga menambahkan bahwa Unisla terus berkomitmen mendukung program Astacita melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. Sesuai arahan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), kampus juga tengah menata jejaring kerja sama serta penguatan SDM sebagai bagian dari transformasi menuju kampus yang berdampak.
“Program KKN tidak boleh berhenti sebagai rutinitas tahunan saja, tetapi harus membawa perubahan positif yang berkesinambungan, serta menjalin sinergi dengan program pembangunan daerah,” ujarnya.
Tak hanya KKN reguler dan tematik, Unisla tahun ini juga mengirimkan 10 mahasiswa untuk mengikuti KKN Internasional di Universitas INTI, Malaysia. Program ini diharapkan bisa memperluas wawasan global mahasiswa dan memberi kontribusi lintas batas, khususnya dalam bidang pertanian.
“Mahasiswa akan mengabdi sesuai bidang keahliannya, terutama di sektor pertanian. Kami berharap mereka bisa membawa inovasi dan sentuhan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Ghofur.











