News

Bupati Lamongan Resmi Tutup Festival Lamongan Tempo Dulu

×

Bupati Lamongan Resmi Tutup Festival Lamongan Tempo Dulu

Sebarkan artikel ini
Bupati Lamongan Resmi Tutup Festival Lamongan Tempo Dulu
Bupati Lamongan (baju garis biru) berfoto bersama peserta stand dalam acara Lamongan Tempo Dulu. ( RRI/Reggie).

Mahasiswa Lamongan – Gelaran acara “Lamongan Tempo Dulu” resmi ditutup oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, pada Sabtu malam (21/06/2025). Kegiatan yang digelar selama empat hari berturut-turut di Kawasan Gajahmada ini menjadi puncak peringatan Hari Jadi Lamongan ke-456. Acara berlangsung meriah dan disambut antusias oleh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat yang terus meningkat dari hari ke hari.

“Setiap hari pengunjung semakin ramai. Ini menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat Lamongan terhadap daerahnya,” ungkapnya.

Pak Yes juga menekankan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ratusan UMKM yang mengisi stan di area festival terlihat aktif memasarkan berbagai produk unggulan mereka.

“Acara ini menjadi momentum penting untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. Para pelaku UMKM merasa senang karena mendapat ruang untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Festival “Lamongan Tempo Dulu” menghadirkan nuansa masa lampau melalui berbagai pertunjukan budaya, jajanan lawas, permainan tradisional, hingga kerajinan khas daerah. Kuliner seperti gulali, jenang, dan makanan tempo dulu lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

“Saya merasa seperti kembali ke masa kecil. Bisa menikmati lagi makanan yang dulu sering saya makan adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, terutama bagi generasi muda,” kata salah satu pengunjung.

Melihat keberhasilan penyelenggaraan tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan berencana untuk terus menggelar acara serupa di masa mendatang sebagai bentuk pelestarian budaya lokal, sekaligus upaya mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.