Mahasiswa Lamongan – Pemerintah Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, berkolaborasi dengan Program Studi Keperawatan D3 Kampus Tuban Poltekkes Kemenkes Surabaya, membentuk Posko PDKT (Peduli Kendali Diabetes). Posko ini dihadirkan sebagai upaya nyata dalam pencegahan sekaligus deteksi dini penyakit diabetes.
Acara peresmian posko PDKT berlangsung di Puskesmas Pembantu Desa Sendangharjo. Kegiatan ini dibuka dan dihadiri oleh Sekretaris Camat Brondong, Kapolsek, Babinsa, Kepala Puskesmas, serta dosen dan mahasiswa dari Program Studi Keperawatan D3 Kampus Tuban Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Sebanyak 26 kader kesehatan dan perangkat desa terlibat dalam pelatihan intensif. Tujuannya, meningkatkan keterampilan mereka dalam mengenali tanda-tanda awal diabetes. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana, seperti cek kadar gula darah menggunakan glukotest, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.
Kepala Desa Sendangharjo, Ahmad Kirom, secara resmi meresmikan Posko PDKT. Posko ini diproyeksikan menjadi pusat kegiatan kader kesehatan dalam melakukan pemeriksaan masyarakat secara rutin. Pada kesempatan perdana, sebanyak 50 warga desa telah diperiksa, mulai dari pengecekan berat dan tinggi badan hingga tes gula darah.
Kegiatan tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran kader kesehatan sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, kader diharapkan mampu menjadi ujung tombak deteksi dini penyakit kronis, khususnya diabetes.
Su’udi, selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Keperawatan D3 Kampus Tuban Poltekkes Kemenkes Surabaya, menegaskan bahwa program ini bukan hanya pelatihan semata, tetapi juga bagian dari pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin kader kesehatan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan warga. Posko ini bukan sekadar tempat pemeriksaan, tetapi juga pusat edukasi dan perubahan perilaku,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa, Ahmad Kirom, menyampaikan harapannya agar Posko PDKT bisa beroperasi secara berkelanjutan dan menjadi percontohan bagi desa lain.
“Kami bangga karena kader kami kini mampu melakukan pemeriksaan mandiri. Ini langkah awal menuju desa yang sehat dan mandiri. Kami juga berharap Poltekkes Kemenkes Surabaya terus melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.











