Kampus

FEB Unisma dan Universiti Malaya Latih UMKM Pemula Kembangkan Model Bisnis Modern

×

FEB Unisma dan Universiti Malaya Latih UMKM Pemula Kembangkan Model Bisnis Modern

Sebarkan artikel ini
FEB Unisma dan Universiti Malaya Latih UMKM Pemula Kembangkan Model Bisnis Modern
FEB Unisma dan Universiti Malaya Latih UMKM Pemula. (Dok. istimewa).

Mahasiswa Lamongan – Tim dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menjalin kolaborasi dengan Universiti Malaya, Malaysia, melalui program International Community Service.

Kegiatan ini difokuskan pada pengembangan model bisnis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pemula dan berlangsung selama tiga hari, 13–15 Agustus 2025, di Kelurahan Merjosari, Kota Malang.

Program tersebut dipimpin Assoc. Prof. Dr. Nur Diana, bersama tim dosen Assoc. Prof. Maslichah, Cholid Mawardi, serta Dewi Diah. Sementara itu, dari Universiti Malaya hadir Assoc. Prof. Dr. Norizah Mohd Mustamil dan Faizal Zulkifli sebagai mitra. Kegiatan ini mengusung tema Development of Business Models for Beginner MSME Actors and Economic Empowerment Community.

Nur Diana menjelaskan, jumlah UMKM di Kota Malang saat ini mencapai 76.290 unit. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Blimbing menyumbang 28 persen dan Lowokwaru 22 persen. Mayoritas pelaku usaha merupakan anak muda berusia di bawah 30 tahun, dengan bidang usaha terbanyak pada sektor kuliner, fesyen, dan kerajinan.

Meski pemerintah telah meluncurkan berbagai program pemberdayaan, seperti pelatihan, klinik bisnis, hingga pameran, banyak UMKM pemula masih menghadapi kendala. Tantangan yang kerap muncul antara lain terbatasnya akses pemasaran, digital marketing, permodalan, hingga manajemen usaha.

Kondisi ekonomi makro juga memberi tekanan, terutama pada 2024 ketika omzet UMKM turun hingga 60 persen akibat melemahnya daya beli masyarakat.

“Perekonomian Indonesia memang tumbuh 5,11 persen (yoy) pada Triwulan I 2024, berdasarkan data BPS. Namun, rasio kewirausahaan nasional masih di bawah standar negara maju, yang idealnya berada di kisaran 12–14 persen dari total penduduk,” ungkap Nur Diana.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 pelaku usaha muda mengikuti pelatihan intensif yang menggabungkan teori, praktik, dan studi kasus.

Salah satu sesi bertajuk Global Entrepreneurship: Opportunity & Challenge yang dibawakan Norizah Mohd Mustamil dan Faizal Zulkifli menyoroti pentingnya inovasi, penciptaan lapangan kerja, hingga peran kewirausahaan dalam menjawab tantangan global seperti inflasi dan turunnya daya beli.

Selain itu, materi yang diberikan juga meliputi Perencanaan Bisnis untuk Pemula, Manajemen Keuangan, Strategi Pemasaran & Branding, Inovasi Produk dan Layanan, hingga Pengembangan Soft Skill. Para peserta dilatih menyusun rencana bisnis lengkap yang mencakup visi-misi, analisis industri, strategi pemasaran, operasional, organisasi, mitigasi risiko, hingga proyeksi keuangan.

Kolaborasi ini tidak berhenti pada tahap pelatihan. Tim pengabdi FEB Unisma akan melakukan pendampingan selama enam bulan ke depan, meliputi konsultasi manajemen, perluasan akses pasar, hingga fasilitasi kerjasama bisnis lintas negara.