Mahasiswa Lamongan – Kabupaten Lamongan kembali mencatatkan prestasi dengan sukses menjadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara ke-V tahun 2025. Kegiatan besar tersebut berlangsung meriah di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Sabtu (18/10/2025), dan menjadi ajang silaturahmi budaya dari berbagai penjuru Nusantara.
Dengan mengusung tema Paduraksa Nusantara, festival ini dihadiri oleh 35 utusan kerajaan, lembaga adat, serta suku dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Masyarakat Adat Nusantara (Matra). Ribuan masyarakat turut memadati area Alun-Alun untuk menyaksikan berbagai pertunjukan budaya megah yang disuguhkan.
Dalam sambutannya, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Lamongan sebagai tuan rumah acara nasional tersebut.
“Ini merupakan penghargaan besar bagi Kabupaten Lamongan. Kehadiran para utusan kerajaan dan lembaga adat menjadi momentum penting untuk terus meneguhkan semangat melestarikan budaya warisan leluhur,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan wisata religi ke sejumlah situs bersejarah di Lamongan, termasuk ziarah ke Makam Dewi Andong Sari—ibunda Patih Gajah Mada—serta Makam Sunan Drajat. Pada sore harinya, kemeriahan semakin terasa dengan digelarnya Kirab Agung Raja Nusantara, menampilkan busana adat megah dari berbagai kerajaan yang memikat perhatian ribuan pengunjung.
Festival ini juga menampilkan pagelaran seni budaya nusantara yang beragam, di antaranya Tari Kabasaran dari Sulawesi Utara, Tari Gandrung dari Banyuwangi, Tayub Tuban, hingga Fragmen Sendratari Topeng dari Malang.
Tak hanya itu, penyair kawakan Zawawi Imron dari Sumenep turut memukau penonton lewat pembacaan puisi yang sarat makna, sementara pertunjukan Wayang Songsong menambah kekayaan budaya yang disuguhkan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi kreatif, Dekranasda Kabupaten Lamongan turut mengumumkan para pemenang Lomba Desain Batik 2025. Ajang ini menjadi wadah bagi para desainer muda untuk menampilkan karya batik dengan sentuhan modern namun tetap mengangkat motif lokal khas Lamongan.
Bupati Yuhronur menegaskan bahwa Festival Adat Budaya Nusantara ini bukan sekadar pesta budaya, melainkan juga bentuk nyata dalam memperkuat jati diri bangsa.
“Tak sekadar menjadi pesta budaya, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya merawat jati diri bangsa, memperkuat persatuan, dan membuka peluang baru bagi pelaku seni, UMKM, serta sektor pariwisata berbasis budaya,” pungkasnya.
