Mahasiswa Lamongan – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan daftar nama peserta dari Indonesia yang lolos menjadi calon mahasiswa baru Al-Azhar Kairo 2025. Sebanyak 1.223 peserta akan berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Kairo, Mesir.
Hasil seleksi telah melalui proses nasional oleh Konsorsium Pusat Bahasa (KPB) PTKIN dengan sistem Computer Based Test (CBT) dan wawancara. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menyatakan bahwa seleksi mengedepankan prinsip transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas.
“Ini bukan seleksi biasa. Kami ingin memastikan bahwa hanya pelajar yang benar-benar siap secara akademik dan mental yang akan mewakili Indonesia di Al-Azhar,” jelas Sahiron.
Program beasiswa ini merupakan upaya Kemenag untuk menyiapkan generasi ulama intelektual. Mereka diharapkan menguasai khazanah keilmuan Islam klasik sekaligus memiliki wawasan global dan daya saing internasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyebut program ini bukan sekadar beasiswa. Ia menegaskan, program tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun fondasi kepemimpinan keagamaan di Indonesia.
“Universitas Al-Azhar adalah simbol otoritas keilmuan Islam dunia. Dengan mengirim putra-putri terbaik bangsa ke sana, kita sedang menanam benih pemimpin masa depan yang mampu menjadi rujukan dalam menjembatani tradisi Islam klasik dengan dinamika peradaban modern,” jelas Suyitno di Jakarta, Senin (26/52025).
Tidak hanya itu, Suyitno juga memaparkan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program ini. Ia berharap program tersebut menjadi investasi jangka panjang bagi lahirnya SDM yang unggul dan religius.
“Kami percaya, lulusan Al-Azhar akan menjadi bagian penting dari wajah Islam Indonesia yang ramah, moderat, dan mencerahkan,” tambahnya.
Daftar lengkap para calon mahasiswa yang lolos telah dirangkum dalam Pengumuman CAMABA Al-Azhar 2025. Setelah itu, peserta akan mendapatkan rekomendasi dari Kemenag sebagai syarat administratif pendaftaran.
Selanjutnya, calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar akan beragkat ke Markaz Tatwir untuk mengikuti tahapan lanjutan. Di antaranya yakni tahdid mustawa atau penempatan level bahasa, program persiapan bahasa, serta penyetaraan ijazah.











