Mahasiswa Lamongan – Universitas Negeri Malang (UM) patut berbangga setelah salah satu mahasiswanya, Andrea Micola Syifa Riady atau akrab disapa Mico, sukses meraih medali perunggu pada ajang The 14th World Skill ASEAN Competition bidang Automobile Technology yang digelar di Manila, Filipina, Selasa hingga Kamis (26–28 Agustus 2025).
Mico yang baru saja menjadi mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif UM ini menempuh perjalanan panjang sebelum sampai di podium internasional. Kecintaannya pada dunia otomotif muncul sejak duduk di bangku MTs, ketika ia kerap menyaksikan balapan kelas dunia seperti Formula 1 dan NASCAR.
Minat itu semakin kuat saat ia melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Blitar jurusan Teknik Otomotif. “Awalnya saya ingin masuk SMA, tetapi orang tua mendorong ke SMK. Dari situ minat saya makin berkembang,” kenangnya.
Sejak kelas 10, Mico mulai menorehkan prestasi. Melalui program Uji Tingkat Kompetensi (UTK) Mitsubishi School Program, ia meraih nilai tertinggi dan berhasil lolos ke ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat provinsi di Madiun pada April 2024, di mana ia keluar sebagai juara pertama. Perjalanan sukses itu berlanjut di LKS Nasional di Lampung, Agustus 2024, dengan raihan medali emas.
Capaian tersebut mengantarkan Mico mengikuti seleksi World Skill ASEAN 2025. Dari tahap daerah di Semarang hingga nasional di Bandung, ia berhasil lolos dan akhirnya ditetapkan sebagai wakil Indonesia bersama Eka Anwar Fauzi. Demi mempersiapkan diri, Mico menjalani pelatihan intensif selama empat bulan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung.
Dalam kompetisi internasional itu, Mico harus mengerjakan lima modul uji, mulai dari engine management system, steering-suspension-brake and wheel alignment, electrical system, engine mechanical, hingga automatic transmission.
“Tiap modul punya tantangan sendiri. Misalnya, saya harus mengganti shock depan, membongkar sistem rem, hingga melakukan wheel alignment dengan presisi,” jelasnya.
Mico tak lupa menyampaikan rasa syukur atas dukungan penuh dari UM, termasuk kelonggaran akademik yang diberikan agar ia bisa fokus pada pelatihan.
“Pesan saya, jangan pernah menyerah pada cita-cita. Jangan takut mencoba hal baru, dan jangan berhenti belajar,” ujarnya penuh semangat.
Ke depan, Mico memiliki impian besar, yakni mendirikan bengkel spesialis mobil sekaligus pusat pelatihan kendaraan ringan. Raihan prestasi ini bukan hanya mengangkat nama UM di kancah internasional, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi di level global.











