Prestasi

Mahasiswa ITB Raih Juara Tiga di Volcano Scientific Competition 2025

×

Mahasiswa ITB Raih Juara Tiga di Volcano Scientific Competition 2025

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa ITB Raih Juara Tiga di Volcano Scientific Competition 2025
Tiga mahasiswa ITB yang tergabung dalam Tim Lumba, peraih juara 3 di Volcano Scientific Competition 2025 (Dok. itb.ac.id)

Mahasiswa Lamongan – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Volcano Scientific Competition 2025 pada Sabtu (31/05/2025).

Kompetisi karya tulis ilmiah tingkat nasional ini merupakan bentukan Himpunan Mahasiswa Departemen Geografi, Universitas Negeri Malang (UNM). Babak final kompetisi berlangsung secara luring di Aula Ki Hajar Dewantara, UNM.

Tim mahasiswa ITB yang tergabung dalam Tim Lumba tersebut memenangkan juara ketiga dalam ajang bergengsi ini. Adapun Tim Lumba terdiri atas tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika yakni Anugrah Arya Muhajir, Wulan Larisa Olivia, dan Firzatullah Al Ghiffari.

Volcano Scientific Competition 2025 mengusung tema “Strategi dan Inovasi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan bagi Kesejahteraan Masyarakat Indonesia”. Sementara itu, Tim Lumba membahas isu distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai topik karya tulis ilmiahnya.

Karya mereka diberi judul “Analisis Jalur Distribusi Efektif Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan Geographic Information System Berdasarkan Proximity dengan Kawasan Pertanian di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat”. Mereka menawarkan pendekatan inovatif berbasis teknologi geospasial untuk menjawab tantangan distribusi pangan di Kabupaten Sumedang.

Melalui penelitian ini, mereka memetakan jalur distribusi pangan yang optimal dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (GIS). Analisis dilakukan berdasarkan kedekatan dengan kawasan pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan program MBG.

Penelitian memanfaatkan perangkat lunak QGIS. Ketiganya memetakan jalur distribusi makanan dari lahan pertanian ke SMA Negeri di Sumedang. Selain itu, analisis spasial menerapkan mode buffer dan network analysis untuk memastikan distribusi makanan berjalan efisien dan tepat waktu.

“Temanya sangat relevan dengan isu nyata di lapangan, terutama karena program MBG masih menghadapi kendala teknis distribusi. Dengan latar belakang kami di bidang geospasial, kami ingin memberikan solusi berbasis data,” ujar salah satu dari mereka.

Keberhasilan Tim Lumba ITB menunjukkan bahwa mahasiswa dapat merancang solusi inovatif yang berbasis ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat.