Mahasiswa Lamongan – Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia terus meningkat, termasuk di Jawa Timur. Data dari Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa Lamongan menjadi daerah dengan kasus Diabetes Melitus tertinggi di provinsi ini.
Penyakit ini tidak hanya berdampak pada metabolisme tubuh, tetapi juga berisiko menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
Melihat kondisi tersebut, RS Mata KMU Lamongan sebagai rumah sakit mata pertama di Lamongan, aktif mengajak penderita Diabetes Melitus untuk melakukan skrining retina secara rutin, guna mencegah komplikasi pada penglihatan.
Dokter spesialis mata RS Mata KMU Lamongan, dr. Nuke Erlina, Sp.M, menekankan pentingnya pemeriksaan mata secara berkala bagi penderita Diabetes Melitus.
“Penting bagi penderita Diabetes Melitus untuk rutin melakukan pemeriksaan mata sebagai langkah pencegahan gangguan penglihatan,” jelasnya.
Menurut dr. Nuke, kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan berbagai komplikasi mata, termasuk Retinopati Diabetik dan Katarak. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berujung pada kebutaan.
“Beberapa keluhan yang sering muncul akibat Diabetes adalah Retinopati Diabetik dan Katarak. Jika tidak segera ditangani, risiko kehilangan penglihatan akan semakin tinggi,” tambahnya.
Gejala yang kerap dialami oleh penderita Diabetes Melitus antara lain pandangan tiba-tiba buram atau muncul bintik hitam. Sayangnya, banyak pasien baru memeriksakan diri saat kondisinya sudah parah.
“Padahal, sebaiknya pemeriksaan dilakukan minimal setiap 3 hingga 6 bulan sekali, meskipun penglihatan terasa normal dan tidak ada keluhan,” imbuh dr. Nuke.
Salah satu pasien RS Mata KMU Lamongan yang telah merasakan manfaat pemeriksaan mata adalah Suntari (50), warga Kecamatan Sukodadi. Ia baru mengetahui bahwa dirinya mengalami Katarak setelah menjalani pemeriksaan menyeluruh di RS Mata KMU.
“Sudah lima tahun saya menderita Diabetes. Baru-baru ini, penglihatan saya tiba-tiba buram. Jadi, saya memutuskan untuk periksa ke RS Mata KMU. Alhamdulillah setelah konsultasi dengan dokter, keluhan saya bisa segera ditangani,” ujarnya.
Sebagai fasilitas kesehatan mata di Lamongan, RS Mata KMU berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya skrining retina.
“Semoga dengan adanya fasilitas kesehatan mata ini, angka kebutaan akibat Diabetes dapat ditekan, dan masyarakat Lamongan tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan pemeriksaan hingga tindakan yang dibutuhkan,” tutup dr. Nuke.
Dengan adanya edukasi serta layanan pemeriksaan retina secara berkala, diharapkan penderita Diabetes Melitus dapat lebih waspada terhadap risiko gangguan penglihatan dan mengambil langkah pencegahan lebih awal.











