Desa

PKK Desa Mertani Kembangkan Hidroponik Bersama Universitas Wijaya Putra

×

PKK Desa Mertani Kembangkan Hidroponik Bersama Universitas Wijaya Putra

Sebarkan artikel ini
PKK Desa Mertani Kembangkan Hidroponik Bersama Universitas Wijaya Putra
PKK Desa Mertani bersama Universitas Wijaya Putra Surabaya kembangkan tanaman hidroponik. (Dok. Radar Lamongan).

Mahasiswa Lamongan – Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, melakukan terobosan baru dalam mendukung ketahanan pangan lokal dengan membudidayakan tanaman hidroponik.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) lewat pendanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2025.

Kegiatan tersebut melibatkan kerja sama Universitas Wijaya Putra Surabaya yang diketuai oleh Ibu Aminatuzzuhro, bersama anggota tim yaitu Ibu Dwiyana Anela Kurniasari dan Bapak Achmad Zaki Fadhil. Pelaksanaan program juga didukung penuh oleh Pemerintah Desa Mertani serta masyarakat setempat.

Para ibu PKK mendapat pelatihan langsung mengenai teknik hidroponik dengan metode Deep Flow Technique (DFT). Selain teori, mereka juga dipandu praktik mulai dari merakit instalasi hingga merawat tanaman. Kepala Desa Mertani, Eko Hadi Purnomo, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya.

“Saya, Kepala Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, mengucapkan terima kasih kepada Universitas Wijaya Putra dari Surabaya yang telah memberikan bantuan dan pelatihan terkait tanaman hidroponik kepada Desa Mertani,” ujarnya.

Eko menambahkan, keberlanjutan program ini diteruskan oleh tim TP PKK melalui Pokja 3 sesuai tugas pokok dan fungsinya.

“Alhamdulillah dari Ibu TP PKK diserahkan ke Pokja 3 sesuai tupoksi untuk merawat tanaman hidroponik, dan saya menginginkan program ketahanan pangan ini bisa berkelanjutan. Harapannya, kita bisa menyesuaikan dengan arahan dari Presiden Prabowo mengenai pentingnya ketahanan pangan lewat Program ASTA CITA. Maka dari itu, keberlanjutan program ini wajib untuk warga Desa Mertani,” tegasnya.

Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah pakcoy. Dalam waktu kurang dari lima minggu, beberapa peserta sudah berhasil panen dan memanfaatkannya baik untuk konsumsi rumah tangga maupun dijual dalam skala kecil di lingkungan sekitar.

Ketua TP PKK Desa Mertani, Ibu Devi, mengaku sempat ragu di awal, namun setelah mengikuti pelatihan, ia merasa terbantu. “Awalnya kami ragu, tetapi setelah ikut pelatihan dan coba tanam, ternyata mudah. Sekarang sudah tidak beli sayur lagi di pasar,” tuturnya.

Dipilihnya sistem hidroponik bukan tanpa alasan. Metode ini dinilai ramah lingkungan, hemat air, dan cocok diterapkan meski lahan terbatas. Bahkan, pemanfaatan barang bekas seperti botol plastik, paralon, dan ember turut mendukung upaya pengurangan sampah rumah tangga.

Program PKM yang berlangsung selama tiga bulan ini melibatkan lebih dari 30 anggota PKK. Tim Universitas Wijaya Putra memberikan pendampingan intensif sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. Ketua Tim PKM menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bagian nyata dari pendidikan pemberdayaan masyarakat.

Harapannya, Desa Mertani dapat menjadi desa percontohan tangguh pangan yang bisa diaplikasikan di wilayah lain. Dengan dukungan perguruan tinggi, pemerintah desa, dan semangat aktif ibu-ibu PKK, budidaya hidroponik di Mertani menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari rumah sendiri.