Mahasiswa Lamongan – Ratusan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Unggulan Sabilillah Lamongan menggelar salat gaib dan tahlil untuk para korban ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Kegiatan tersebut berlangsung di masjid sekolah pada Senin (06/10/2025) siang dan diikuti oleh siswa kelas tiga hingga enam. Setelah melaksanakan salat dhuha berjemaah, para siswa tampak khusyuk menjalankan salat gaib dan membaca doa tahlil yang ditujukan bagi para santri yang menjadi korban musibah.
“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bentuk pendidikan karakter agar anak-anak belajar memiliki empati, rasa peduli, dan kebersamaan terhadap sesama, terutama kepada mereka yang sedang tertimpa musibah,” ujar Kepala MI Unggulan Sabilillah Lamongan, Uswatun Hasanah, saat ditemui usai kegiatan.
Menurut Uswatun, kegiatan doa bersama ini juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai sosial kepada para siswa agar tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitar.
Salah satu siswa, Dinda, mengungkapkan rasa sedihnya setelah mendengar kabar tentang musibah yang menimpa para santri di Pondok Pesantren Al Khoziny. “Kasihan mereka, semoga yang meninggal tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ucapnya lirih.
Selain mengadakan salat gaib dan tahlil, para siswa juga berinisiatif mengumpulkan donasi dari sebagian uang saku mereka. Donasi tersebut akan disalurkan kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian. “Inisiatif ini datang dari para siswa sendiri, kami hanya memfasilitasi. Semoga bisa sedikit meringankan beban keluarga korban,” tambah Uswatun.
Diketahui, musibah ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, terjadi pada Jumat (03/10/2025). Peristiwa tersebut menelan sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut.











