Mahasiswa Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan memastikan bahwa stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan dalam kondisi aman.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lamongan, Bahrudin, menegaskan bahwa ketersediaan beras saat ini diperkirakan telah mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah Lamongan.
“Saat ini, ketersediaan beras sudah melebihi jumlah kebutuhan beras bagi masyarakat,” ujar Bahrudin, Selasa (25/02/2025).
Bahrudin menyebutkan bahwa pada bulan Februari 2025, ketersediaan beras di Kabupaten Lamongan tercatat sebanyak 27.569 ton. Sementara itu, kebutuhan masyarakat Lamongan diperkirakan sekitar 12.086 ton.
Pada bulan Maret 2025, ketersediaan beras di Lamongan diperkirakan meningkat menjadi 30.382 ton, sedangkan kebutuhan masyarakatnya sebesar 13.955 ton. Dengan kondisi tersebut, Kabupaten Lamongan tercatat mengalami surplus komoditas beras.
“Apabila dihitung dari ketersediaan dan kebutuhan beras, maka Kabupaten Lamongan mengalami surplus. Hal tersebut berdasarkan proyeksi neraca pangan DKPP Lamongan,” tambah Bahrudin.
Meskipun mengalami surplus, keberadaan stok beras di Lamongan tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan selama bulan Ramadan.
Pada bulan puasa tersebut, diperkirakan permintaan beras akan meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, termasuk untuk keperluan santunan maupun zakat.
Bahrudin menjelaskan bahwa kelancaran pasokan beras di Lamongan juga didukung oleh hasil panen yang telah dimulai sejak minggu kedua bulan Februari di sembilan kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Adapun sembilan kecamatan yang telah melakukan panen adalah Kecamatan Sarirejo, Kecamatan Mantup, Kecamatan Tikung, Kecamatan Modo, Kecamatan Sugio, Kecamatan Kalitengah, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Bluluk, dan Kecamatan Laren.
Harga beras sendiri saat ini terpantau relatif stabil di kisaran Rp 13.000 hingga Rp 16.000 per kilogram untuk beras dengan kualitas premium. Sedangkan, untuk beras medium berada pada kisaran harga Rp 11.500 hingga Rp 13.000 per kilogram. Bahrudin berharap harga beras di wilayah Lamongan tetap stabil pada kisaran harga tersebut.











