Prestasi

Tim MadMud ITB Sabet First Runner-Up di Mud Design Competition OGIP 2025

×

Tim MadMud ITB Sabet First Runner-Up di Mud Design Competition OGIP 2025

Sebarkan artikel ini
Tim MadMud ITB Sabet First Runner-Up di Mud Design Competition OGIP 2025
Tim MadMud ITB. (Dok. Tim MadMud).

Mahasiswa Lamongan – Tim mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih posisi first runner-up pada ajang Mud Design Competition OGIP 2025 yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta pada 10–11 Mei 2025.

Kompetisi ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk merancang inovasi fluida pengeboran yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan mampu menjawab tantangan industri migas saat ini.

Tim ITB dalam ajang Mud Design Competition OGIP beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan, yaitu Ghifari Handzalah Suardini, M. Faza Rosyada, dan Rasel Ahmad Madinal Ilmillah. Tim ini mereka beri nama MadMud.

Mereka menghadirkan gagasan inovatif berbasis additives biodegradable dengan memanfaatkan limbah cangkang telur (egg shell) serta sekam padi (rice husk) sebagai Loss Circulation Material (LCM).

“Inovasi ini menghasilkan mud program yang ramah lingkungan, cost-effective, serta mampu mengatasi permasalahan seperti borehole stability, meminimalkan formation damage, dan mengoptimalkan well control,” ujar Ghifari.

Hasil uji laboratorium menunjukkan, penggunaan cangkang telur dan sekam padi memiliki efektivitas yang sebanding dengan aditif komersial. Bahkan, material tersebut terbukti mampu menekan biaya lumpur pengeboran secara signifikan.

“Harga dari kedua inovasi ini jauh lebih murah dibandingkan aditif di pasaran, sehingga menjadikan program lumpur lebih efisien,” jelas Faza.

Rasel menambahkan, inovasi ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan lebih lanjut. “Kami memilih ide ini berdasarkan studi literatur dari penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kami yakin penerapannya di masa depan sangat memungkinkan,” ungkapnya.

Keberhasilan MadMud juga tidak terlepas dari strategi kolaboratif yang diterapkan. Proses brainstorming, pembagian tugas, hingga evaluasi dilakukan secara terstruktur, baik secara daring melalui Zoom maupun lewat pertemuan tatap muka.

“Komunikasi efektif dan manajemen waktu yang baik menjadi kunci keberhasilan tim kami,” kata mereka.

Bagi ketiga mahasiswa tersebut, pengalaman mengikuti kompetisi menjadi pembelajaran berharga tentang arti dedikasi dan ketekunan.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa mahasiswa tidak perlu takut untuk mencoba. Menang atau kalah adalah bagian dari proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambah tim.

Melalui capaian ini, tim MadMud berharap inovasi yang mereka kembangkan dapat memberi manfaat nyata bagi industri energi di Indonesia, sekaligus memotivasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi.