Kampus

Unisla Jalin Kerja Sama Internasional dengan Thailand dan Malaysia

×

Unisla Jalin Kerja Sama Internasional dengan Thailand dan Malaysia

Sebarkan artikel ini
Unisla Jalin Kerja Sama Internasional dengan Thailand dan Malaysia
Kerja sama Unisla dengan Universitas Fatoni, Thailand. (Dok. istimewa).

Mahasiswa Lamongan – Universitas Islam Lamongan (Unisla) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring internasional. Salah satu langkah nyatanya ditunjukkan dengan menjalin kerja sama strategis di Thailand dan Malaysia pada akhir Juni 2025 lalu.

“Kerja sama ini adalah bagian dari langkah konkret Unisla untuk memperluas kiprah internasional sekaligus mempererat kolaborasi global di bidang pendidikan tinggi,” ungkap Wakil Rektor III Unisla, Winarto Eka Wahyudi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (01/07/2025).

Di Thailand, Unisla resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Fatoni. Universitas ini dikenal sebagai kampus Islam berbasis wakaf pertama dan terbesar di Thailand, serta memiliki visi ambisius untuk masa depan.

“Universitas Fatoni memiliki visi besar membangun kawasan wakaf terintegrasi yang memadukan berbagai fungsi—mulai dari pendidikan tinggi, layanan kesehatan, zona bisnis, hingga hunian yang terbagi dalam kluster-kluster,” ujar Eka.

Selain menjalin MoU, kunjungan ke Thailand juga dimanfaatkan Unisla untuk membangun kemitraan dengan Asean Mall—lembaga keuangan yang berada di bawah naungan Universitas Fatoni—dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Thailand.

Dalam kesempatan yang sama, Winarto Eka Wahyudi juga hadir sebagai pembicara dalam seminar internasional bertajuk “Profesionalisme Muslim” yang digelar di kampus Universitas Fatoni. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya integritas dan semangat keilmuan dalam membentuk generasi profesional muslim yang siap menghadapi tantangan global.

Sementara itu di Malaysia, Unisla juga menjalin kerja sama strategis dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) di Shah Alam. Dalam forum akademik bertema “Bridging Tradition: Advancing Governance and Tertiary Education Through the Pesantren Model”, Eka memaparkan pendekatan Unisla yang menggabungkan nilai-nilai tradisional pesantren dengan tata kelola pendidikan tinggi modern serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Seluruh kerja sama ini mencakup berbagai program, mulai dari kolaborasi riset, pengiriman mahasiswa untuk KKN internasional, pengabdian masyarakat lintas negara, hingga publikasi karya ilmiah bersama,” jelasnya.

Ia menegaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar Unisla untuk mengangkat posisi pesantren dalam percakapan akademik global.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan Islam mampu memberikan kontribusi nyata bagi peradaban masa depan yang adil, kolaboratif, dan berlandaskan nilai-nilai luhur,” pungkasnya.