Mahasiswa Lamongan – Empat mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) menggagas metode terapi integratif bagi anak-anak panti asuhan dengan mengombinasikan pendekatan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) serta nilai-nilai lokal falsafah Jawa nrimo ing pandum.
Tim Fakultas Psikologi Unair tersebut terdiri dari Aqila Syahira, Sofia Rahma, Berliana Shafira, dan Azizah Fitri Syariefah ini fokus pada upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis anak-anak panti yang kerap bergelut dengan stigma sosial dan kesulitan dalam menerima diri sendiri.
“Banyak anak panti yang merasa minder dan sering kali menjadi sasaran ejekan. Maka dari itu, kami mengumpulkan data serta fakta dari berbagai penelitian untuk memperkuat dasar intervensi yang kami rancang,” ujar Aqila, selaku ketua tim, dilansir dari beritajatim.com, Sabtu (19/07/2025).
Langkah ini tidak hanya membawa pendekatan psikologis modern seperti ACT ke ranah intervensi sosial, tetapi juga membumikannya lewat kearifan lokal agar lebih relevan dengan budaya setempat. Eksekusi program ini pun dirancang secara kolaboratif bersama para pengasuh panti dan profesional psikolog untuk menjaga efektivitas serta meminimalisasi bias.
Jika intervensi ini terbukti efektif, tim berharap pendekatan tersebut bisa diterapkan lebih luas, baik oleh lembaga pemerintah maupun masyarakat. Selain pelaksanaan di lapangan, mereka juga menargetkan publikasi artikel ilmiah sebagai bentuk kontribusi akademik sekaligus referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang.
“Harapannya, pendekatan ini bisa membantu membangun citra diri yang positif bagi anak-anak panti dan menumbuhkan rasa penerimaan serta optimisme dalam diri mereka,” tambah Aqila.
Atas inisiatif dan inovasinya, program ini berhasil lolos pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.











