News

Mahasiswa UMLA Ciptakan Bipohear, Alat Deteksi Gangguan Bipolar Melalui Analisis Suara

×

Mahasiswa UMLA Ciptakan Bipohear, Alat Deteksi Gangguan Bipolar Melalui Analisis Suara

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa UMLA Ciptakan Bipohear, Alat Deteksi Gangguan Bipolar Melalui Analisis Suara
Rohmatul Badiyah, mahasiswa Prodi Fisika UMLA yang berhasil menciptakan alat Bipohear. (Humas/UMLA).

Mahasiswa Lamongan – Inovasi membanggakan kembali muncul dari dunia pendidikan Lamongan. Rohmatul Badiyah, mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), berhasil menciptakan alat pendeteksi gangguan bipolar berbasis analisis frekuensi suara percakapan yang dinamai Bipohear.

Alat tersebut bekerja dengan memanfaatkan sensor MAX9814 yang dipadukan dengan mikrokontroler Arduino Nano serta modul Internet of Things (IoT). Sistemnya dirancang untuk merekam, menganalisis, dan menampilkan perubahan frekuensi suara yang dapat menjadi indikator fluktuasi emosi ekstrem pada penderita bipolar.

Rohmatul menjelaskan, ide pembuatan Bipohear berawal dari kesadarannya bahwa suara manusia menyimpan informasi penting mengenai kondisi emosional seseorang.

“Pada pasien bipolar, perubahan suasana hati bisa terlihat dari frekuensi suara. Saat fase mania, nada suara cenderung tinggi dan cepat, sedangkan fase depresi justru lebih rendah dan monoton. Dari situ saya ingin membuat alat yang bisa membantu deteksi dini secara praktis dan ilmiah,” ungkapnya, Selasa (07/10/2025).

Secara keilmuan, suara termasuk gelombang longitudinal, di mana getaran partikel udara bergerak searah dengan arah rambatan gelombang. Dari sisi fisika, frekuensi suara dapat diukur secara kuantitatif untuk mengetahui pola emosional seseorang.

“Dengan bantuan sensor, frekuensi suara akan dicatat dan dibandingkan dengan data referensi ilmiah. Hasil analisis tersebut dapat menunjukkan adanya potensi gangguan bipolar,” tambahnya.

Inovasi ini dikembangkan di bawah bimbingan dosen Uswatun Chasanah dan Asmaul Lutfi Marufah. Tidak hanya menjadi tugas akhir, Bipohear juga berhasil terpilih sebagai salah satu karya terbaik UMLA tahun 2025 dan akan menerima penghargaan khusus pada Wisuda ke-7 UMLA yang digelar 11 Oktober mendatang.

Tak berhenti di situ, penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal nasional Gravity dengan judul “Design and Development of a Bipolar Disorder Detection Device Based on Anomalies in the Frequency of Conversation Sound Waves Using the Max9814 Sensor.”

Publikasi tersebut menandai kontribusi nyata mahasiswa UMLA dalam pengembangan sains terapan yang berkaitan dengan kesehatan mental.

“Saya tidak menyangka penelitian ini mendapat perhatian luas. Harapan saya, semoga Bipohear bisa menjadi langkah awal pengembangan teknologi deteksi dini untuk kesehatan mental di Indonesia,” tutup Rohmatul.