Mahasiswa Lamongan – Ribuan ekor sapi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah menerima vaksin, sebagai langkah pemerintah dalam mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Shofiyah Nur Hayati, mengungkapkan bahwa vaksinasi akan terus dilakukan guna menekan penyebaran penyakit tersebut.
“Hingga saat ini, vaksinasi PMK dari Pemkab Lamongan untuk peternak rakyat telah mencapai 2.711 ekor sapi. Sedangkan, vaksinasi mandiri sebanyak 1.234 ekor,” ujarnya saat dikonfirmasi di Lamongan, pada Rabu (29/01/2025).
Disnakeswan Lamongan telah menerima pasokan 7.050 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat. Vaksin tersebut akan didistribusikan secara bertahap kepada peternak di wilayah Kabupaten Lamongan.
Selain vaksinasi, pemerintah daerah juga telah menerapkan berbagai langkah preventif untuk mengatasi wabah PMK, termasuk sosialisasi kepada peternak, penyemprotan disinfektan, serta menutup sementara pasar hewan.
Berdasarkan data terbaru, jumlah sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Lamongan saat ini mencapai 1.353 ekor. Dari jumlah tersebut, 793 ekor masih sakit, sementara 422 ekor telah dinyatakan sembuh. Selain itu, terdapat 78 ekor sapi yang mati dan 60 ekor lainnya harus dipotong bersyarat.
Shofiyah menyebutkan bahwa kasus PMK di Lamongan mengalami peningkatan hampir setiap hari, dengan wilayah sebaran yang kini meluas dari 21 kecamatan menjadi 24 kecamatan. Dari total 27 kecamatan di Lamongan, hanya Kecamatan Lamongan, Karangbinangun, dan Glagah yang masih bebas dari PMK.
Sebagai upaya pencegahan, dalam sepekan terakhir Pemkab Lamongan telah menutup 15 pasar hewan di wilayahnya, serta melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi.
“Kami terus berupaya mengendalikan penyebaran PMK. Namun, kami juga berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak, karena itu sangat dibutuhkan agar wabah ini bisa segera teratasi,” pungkas Shofiyah.












Respon (1)
Komentar ditutup.