Mahasiswa Lamongan – Tim dosen Universitas Islam Darul ’Ulum (Unisda) Lamongan melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk memperkuat daya saing Industri Rumah Tangga (IRT) Sirup Sawo Putri di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.
Program ini terlaksana berkat dukungan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek Tahun 2025.
Ketua Tim Pengabdi Unisda Lamongan, Siti Shoimah, menjelaskan bahwa program pengabdian masyarakat yang berjalan selama delapan bulan tersebut difokuskan pada tiga aspek utama, yakni peningkatan kualitas produk, penguatan manajemen usaha, dan perluasan jangkauan pemasaran digital.
“Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi tepat guna, pendampingan intensif, hingga tahap evaluasi,” terang Siti, Kamis (04/09/2025).
Menurutnya, penerapan teknologi tepat guna dalam proses produksi membuat pengolahan lebih higienis, memperpanjang masa simpan sirup hingga tiga bulan tanpa tambahan bahan pengawet, serta menjaga konsistensi rasa dan mutu produk.
Di bidang manajemen, tim pengabdi juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi pencatatan keuangan digital, penyusunan identitas merek, hingga sistem pengarsipan sederhana.
“Upaya ini membantu pemilik usaha menyusun laporan keuangan yang lebih akurat sekaligus mendukung pengambilan keputusan berbasis data,” tambah Siti.
Sementara dalam hal pemasaran, dilakukan desain ulang kemasan menggunakan aplikasi Canva Pro, optimalisasi media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta perluasan distribusi melalui marketplace Shopee dan Tokopedia. Hasilnya, dalam enam bulan terakhir penjualan naik hingga 30 persen dan jangkauan pasar berhasil meluas ke luar Lamongan.
“Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan omzet, tetapi juga memperkuat daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar modern,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Siti menambahkan bahwa kegiatan pengabdian ini sekaligus menjadi media pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa melalui inisiatif Kampus Berdampak.
Mahasiswa dilibatkan secara langsung dalam pendampingan teknis maupun manajerial, sekaligus mengasah keterampilan pemasaran digital, sehingga memperoleh pengalaman praktis dalam pemberdayaan UMKM berbasis potensi lokal.
Ia juga menegaskan bahwa program tersebut selaras dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif, SDG 9 tentang industri berbasis inovasi, dan SDG 12 terkait konsumsi serta produksi berkelanjutan.
“Ke depan, model pemberdayaan ini diharapkan bisa direplikasi pada UMKM lain yang berbasis komoditas lokal,” pungkasnya.











