Kampus

Unisda Lamongan Sambut Mahasiswa Filipina untuk Program PPL Internasional

×

Unisda Lamongan Sambut Mahasiswa Filipina untuk Program PPL Internasional

Sebarkan artikel ini
Unisda Lamongan Sambut Mahasiswa Filipina untuk Program PPL Internasional
Unisda Lamongan sambut tujuh mahasiswa Filipina. (Dok. unisda.ac.id).

Mahasiswa Lamongan – Kedatangan tujuh mahasiswa asal Southern Leyte State University (SLSU), Filipina, disambut baik oleh Universitas Islam Darul ‘Ulum (Unisda) Lamongan. Kunjungan tujuh mahasiswa dilakukan dalam rangka mengikuti program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif “Visiting Guest Lecturers and SLSU SEAMEO Pre-Service Teachers Program” yang menegaskan komitmen Unisda dalam menjalin kerja sama pendidikan internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Rektor Unisda, Dr. Muhammad Hafidh Nashrullah, menyampaikan bahwa acara penyambutan yang digelar di Ruang Rapat Rektorat Unisda menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan budaya dan pendidikan lintas negara.

“Program ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran akademik, tetapi juga mempererat persaudaraan regional melalui pendidikan,” ujarnya pada Jumat (11/04/2025).

Para mahasiswa SLSU dikenalkan secara langsung oleh Koordinator Program SEA-Teacher, Dr. Lillian D. Balbon, yang mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan para mahasiswa Filipina untuk menimba ilmu di Indonesia.

Dalam program ini, mereka dijadwalkan untuk mengajar di sekolah mitra, mempelajari sistem pendidikan nasional Indonesia, sekaligus berbagi metode pembelajaran dan kebudayaan dari negara asal mereka.

“Semoga inisiatif ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas ke depannya,” harap Dr. Lillian.

Tujuh mahasiswa SLSU yang mengikuti program ini adalah Crystal T. Labunog, Yhanna Mae A. Deliman, Shaanne S. Jayma, Adelfa L. Punay, Ronald Jay M. Lolo, Athea Ville Duarte Erejer, dan Maria Isabel D. Balaba.

Rektor Unisda menegaskan bahwa semangat Honoring Tradition, Embracing Modernity, and Managing Difference menjadi landasan bagi universitas dalam membangun jembatan pertukaran ilmu pengetahuan, budaya, dan pengalaman di tingkat Asia Tenggara.