Mahasiswa Lamongan – Warga Desa Wudi, Kecamatan Sambeng, Lamongan, punya cara unik untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada Senin malam (18/08/2025), mereka menggelar lomba fashion show dengan tema kostum daur ulang.
Acara yang digagas Karang Taruna ini diikuti 12 peserta, masing-masing mewakili RT di desa tersebut. Kepala Desa Wudi, Zainul Muchid, mengatakan bahwa lomba ini sudah rutin digelar dan tahun ini menjadi penyelenggaraan yang keempat kalinya.
Menurut Zainul, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong warga agar lebih kreatif memanfaatkan bahan-bahan bekas. Sejumlah material yang digunakan dalam pembuatan kostum di antaranya botol plastik, daun nangka, daun jagung, daun kelapa, bungkus detergen, karung goni, hingga kantong plastik bekas.
“Kami berharap warga bisa memanfaatkan pemberdayaan yang sudah disediakan pemerintah melalui dana desa,” ujarnya.
Zainul juga menuturkan bahwa meski sebagian besar warga masih berfokus pada sektor ternak dan kesenian reog, ia tetap optimis kreativitas anak-anak Karang Taruna akan berkembang lewat acara semacam ini. Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas dari ramainya penonton yang setia menyaksikan acara hingga selesai.
Lebih jauh, Zainul menyampaikan harapannya agar Desa Wudi suatu saat bisa menjadi desa wisata. Ia mengakui kondisi ekonomi belum memungkinkan, tetapi yakin dengan semangat generasi muda, cita-cita itu bisa diwujudkan.
“Mudah-mudahan di HUT ke-80 ini Indonesia semakin maju dan sejahtera. Walaupun dulu para pendahulu kita bilang ‘tongkat dan batu bisa jadi tanaman’, nyatanya kemakmuran itu belum sepenuhnya tercapai. Semoga di ulang tahun ke-100 nanti, bangsa ini benar-benar makmur dan maju,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta lomba, Lia Oktavia, tampil dengan kostum daur ulang bertema “Putu Ayu”. Kostum yang dikenakannya terbuat dari sampah botol plastik dan dikerjakan bersama tetangganya selama lima hari.
“Ini semua hasil kreativitas kami. Bahannya sederhana, tetapi kalau dikembangkan bisa jadi kostum yang menarik,” kata Lia.
Lomba fashion show tersebut akhirnya bukan hanya sekadar ajang unjuk kreativitas, tetapi juga menjadi simbol semangat kemerdekaan dan optimisme warga Desa Wudi untuk menatap masa depan yang lebih baik.











