DesaWisata

Wisata Desa di Lamongan Mati Suri, DPRD Desak Ada Inovasi dan Pendampingan

×

Wisata Desa di Lamongan Mati Suri, DPRD Desak Ada Inovasi dan Pendampingan

Sebarkan artikel ini
Wisata Desa di Lamongan Mati Suri, DPRD Desak Ada Inovasi dan Pendampingan
Kondisi Wisata Akar Langit Trinil di Kecamatan Brondong, Lamongan. (Radar Lamongan/Asip Alafi).

Mahasiswa Lamongan – Beberapa tahun lalu, wisata berbasis desa di Lamongan tumbuh subur dan sempat menjadi daya tarik masyarakat. Namun, kurangnya inovasi membuat jumlah pengunjung terus menurun. Kondisi ini berujung pada berhentinya operasional sejumlah wisata desa, salah satunya Wisata Akar Langit Trinil di Kecamatan Brondong.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Radar Lamongan, pintu masuk wisata yang berada di area Perhutani itu kini ditumbuhi semak belukar. Bahkan, papan nama wisata juga tampak rusak karena tidak terawat.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Lamongan, Saifudin Zuhri, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan hearing bersama OPD terkait. Ia menegaskan, perlu ada sinergi antarwisata desa agar tidak terjadi duplikasi konsep.

“Masing-masing wisata harus saling menyangga dengan membangun sinergi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) juga harus turun tangan memberi pendampingan,” ungkapnya.

Saifudin juga menekankan pentingnya survei sebelum menentukan desa sebagai destinasi wisata. Survei itu bisa dilakukan oleh pihak ketiga maupun OPD agar dapat diketahui potensi desa secara menyeluruh, apakah layak dikembangkan dan berkelanjutan atau tidak.

“Ini harus ditangani serius dengan pendekatan yang komprehensif dan holistik,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Komisi D DPRD Lamongan, Ali Makhfudl. Menurutnya, desa harus benar-benar meninjau potensi yang dimiliki sebelum membuka wisata.

“Harapan saya, desa wisata bisa menjadi daya tarik yang diminati banyak orang. Maka, harus terus didorong agar hidup kembali dengan inovasi dalam penyediaan wahana,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disparbud Lamongan, Sahlul Muarikh, menyebut pihaknya tetap berupaya memberikan fasilitas meski kondisi saat ini cukup berat untuk mendongkrak wisata desa.

“Tahun ini Pemkab memfasilitasi beberapa desa wisata untuk menggelar event,” tuturnya.